Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mental Anak Yang Sering Dipukul

Penting bagi pediatris dan penyedia layanan kesehatan lainnya yang bekerja bersama anak anak dan orang tua untuk menyadari keterkaitan antara hukuman fisik dengan gangguan mental hukuman fisik kepada anak anak adalah suatu hal yang legal di amerika serikat meskipun dilarang di sedikitnya 24. Sebuah studi baru di jurnal el savier menunjukkan bahwa anak yang kerap dipukul memiliki gangguan kesehatan mental ketika beranjak dewasa.






Anak Yang Sering Dipukul Berisiko Kena Penyakit Jantung Merdeka Com





Awas Kebiasaan Memukul Anak Bisa Mengganggu Perkembangan Mental Anak





Jangan Memukul Anak Ini Dampak Negatifnya Kumparan Com





Untuk mendapatkan temuan ini para peneliti dilansir menshealth menganalisis efek kesehatan jangka panjang dari 8000 orang dewasa berusia 19 97 tahun yang mengalami pelecehan fisik dan emosional saat kecil.




Mental anak yang sering dipukul. Tim peneliti mengumpulkan data dari anak anak saat berusia satu tiga dan lima. Jakarta orangtua disarankan tidak mendidik anak dengan cara kekerasan fisik karena mental dan fisiknya masih lemah yang bisa berakibat buruk. Sementara penelitian lain menemukan bahwa orangtua yang sering mengancam atau berteriak kepada anak remaja memicu depresi dan perilaku.



Padahal dalam jangka panjang hal ini dapat memberikan efek negatif bagi perkembangan mental anak. Selanjutnya elizabeth dan andrew juga melakukan penelitian terhadap dampak jangka panjang pada orang dewasa yang sudah mengalami pemukulan sejak masih anak anak. Akibat pada anak jika sering dipukuldikasari.



Periset dari the university of texas medical branch utmb menemukan 68 persen orang dewasa yang disurvei yang dipukul pada masa kanak kanak cenderung agresif secara fisik terhadap pasangan mereka saat dewasa. Para ibu anak anak ini melaporkan frekuensi pemukulan dan perilaku agresif anak dan kualitas hubungan orangtua dan anak. Studi yang dilakukan oleh elizabeth gershoff dari the university of texas menemukan bahwa semakin sering anak anak dipukul saat kecil semakin besar kemungkinan mereka akan menentang orang tua dan menunjukkan perilaku anti sosial saat dewasa.



Hasilnya responden berencana untuk melakukan hal yang sama pada anaknya nanti. Orang dewasa yang sering dipukul ketika remaja oleh orangtuanya cenderung melakukan kdrt pada pasangan 4 kali lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak pernah dipukul orangtuanya. Anak yang terbiasa dipukul akan menunjukkan perilaku agresif pada kerabatnya.



Anak anak harus dilindungi bagaimana pun susahnya dia didik. Kemudian anak anak dikelompok kedua yang mengaku sering dipukul peneliti menemukan tingkat kecerdasan mereka 28 lebih rendah. Hasilnya mereka yang sering dipukul cenderung menunjukkan perilaku anti sosial dan mengalami masalah kesehatan mental.



Jika diberi tahu lewat kata kata saja tidak cukup ada cara yang dibolehkan untuk memukulnya tapi bukan sembarang memukul. Seluruh anak di kedua kelompok memperlihatkan peningkatan kecerdasan tetapi sejumlah anak di kelompok pertama yang mengaku sering dipukul orangtua memiliki iq lebih rendah lima poin ketimbang anak yang tidak dipukul. Penelitian lainnya yang dilakukan di universitas duke amerika juga mengungkapkan bahwa anak anak yang sering dipukul dan mendapatkan kekerasan pada usia 1 tahun beresiko tinggi menjadi lebih agresif pada usia 2 tahun nantiefek kekerasan terhadap anak menurut studi tersebut tak hanya bisa memengaruhi mental anak melainkan juga mempengaruhi kemampuan anak dalam berpikir.






Efektifkah Memukul Untuk Mendisiplinkan Anak





Jangan Pernah Pukul Bokong Anak Sekalipun Sedang Marah Bisa Berefek





Posting Komentar untuk "Mental Anak Yang Sering Dipukul"